net
TRIBUN - Sariawan sering dianggap penyakit biasa. “Ah, dibiarkan saja nanti juga sembuh sendiri, “ begitu orang sering berkomentar. Namun hati-hati bila sariawan tak kunjung sembuh, khususnya bila diderita di bawah lidah. Karena ini bisa jadi pertanda awal bercokolnya kanker mulut. Apa saja gejalanya?

Selama ini, yang kita tahu, sariawan timbul karena kekurangan vitamin C atau karena tidak sengaja menggigit lidah. Sariawan jenis ini akan sembuh sendiri dalam waktu 1-2 minggu. Jika tidak dan malah bertambah banyak, artinya kita harus waspada. Apalagi jika kemudian sariawan berubah warna dari merah tua menjadi putih. Menurut Susan Hyde, profesor bidang kedokteran gigi klinis dari University of California, sariawan yang tak kunjung sembuh, terutama yang terjadi di bagian bawah lidah, bisa berindikasi pada gejala kanker mulut. Bila hal ini terjadi, segera berkonsultasi dengan dokter.

Di Amerika Serikat, hanya 35 persen pengidap kanker mulut yang berhasil sembuh. Hal ini disebabkan karena penyakit mereka terlambat dideteksi. “Semakin cepat kanker terdeteksi, maka tingkat kesembuhannya akan semakin tinggi,” kata Anthony Iacopino, dekan University of Manitoba Faculty of Dentistry, dan juru bicara American Dental Association.

Penyebab sariawan sesungguhnya sangat beragam. Ahli kesehatan mulut dari Lembaga Kedokteran Gigi (Ladokgi) TNI AL Jakarta Drg. Dyah Juniar Sp.PM meluruskan anggapan keliru soal sariawan yang disebabkan karena kekurangan vitamin C. Menurut Dyah, kekurangan vitamin C akan menyebabkan radang gusi atau gingivitis, bukannya sariawan.

Dyah menjelaskan jika penyebab sariawan sangat beragam. Mulai dari tergigit ketika makan, luka ketika menyikat gigi, alergi terhadap suatu makanan (misalnya rujak, nanas, atau cabai), atau pun adanya infeksi oleh bakteri. “Infeksi pada saluran pencernaan pun bisa menimbulkan sariawan. Meski yang terganggu adalah sistem pencernaan, tapi terwujud di rongga mulut dalam bentuk sariawan,” sebut Dyah.

Bahkan tidak seimbangnya hormon dalam tubuh bisa menyebabkan sariawan. Misalnya ketika seorang wanita sedang menstruasi. Saat itu kondisi hormonalnya mengalami perubahan. Saat itulah sariawan bisa timbul. “Bahkan saat ini banyak penelitian yang menunjukkan jika faktor psikologis seperti stres berlebihan bisa menyebabkan sariawan. Sebab stres akan menurunkan daya tahan tubuh. Inilah yang membuat sariawan bisa timbul,” lanjut Dyah. Bicara mengenai daya tahan tubuh, adanya penyakit yang menyerang kekebalan tubuh seperti HIV/AIDS atau leukimia bisa membuat sariawan lebih mudah muncul pada seseorang. Ini menambah variasi penyebab sesungguhnya dari sariawan.

Jadi, meski timbulnya di mulut tapi penyebab sariawan tidak selalu berasal dari mulut. Karenanya ahli medis perlu melakukan pemeriksaan menyeluruh untuk mendapatkan hasil yang pasti. “Kalau penyebab utamanya diketahui dan diobati, sariawan tidak akan muncul lagi,” imbuh Dyah.

Dipicu Bakteri dan Jamur Mulut

Sariawan merupakan suatu kelainan pada selaput lendir mulut, yang ditandai adanya bercak luka berwarna putih pada dinding mulut atau bibir. Meski kecil dan letaknya tersembunyi di rongga mulut namun sariawan bisa menimbulkan rasa nyeri hebat. Menurut drg. Ratu Mirah Afifah, GCCLindent, MDSc, staf pengajar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran, Bandung, di dalam rongga mulut banyak terdapat bakteri dan jamur yang bisa menyebabkan sariawan.

Sariawan juga bisa disebabkan karena gangguan keseimbangan tubuh akibat stres, kurang vitamin C, kurang tidur. Faktor lain yang menyebabkan sariawan antara lain kesalahan menggosok gigi, apalagi jika menggosoknya serampangan dan tak hati-hati. Luka di seputar mulut akibat tergigit atau terjatuh juga bisa menyebabkan infeksi dalam bentuk sariawan.

“Pemakaian gigi palsu atau kawat gigi yang tidak pas juga akan membuat jaringan lunak teriritasi sehingga timbul sariawan,” papar Ratu. Sebatang rokok juga bisa merusak vitamin C yang ada dalam tubuh, akibatnya seorang perokok lebih mudah terkena sariawan. Sariawan yang disebabkan oleh faktor lokal infeksi biasanya akan sembuh dalam waktu dua minggu. Akan tetapi, bila luka mirip sariawan tetap menetap hingga berbulan-bulan, bisa jadi itu merupakan tanda penyakit serius, seperti HIV/AIDS atau kanker mulut. “Penyakit gangguan kekebalan tubuh seperti HIV bisa menyebabkan tubuh mudah terserang infeksi, terutama luka dalam mulut,” kata Ratu.

Karena itu bila Anda mengidap penyakit sariawan yang tak kunjung sembuh, segeralah berkonsultasi ke dokter untuk melakukan pemeriksaan lebih lanjut. Ada beberapa cara yang bisa mencegah sariawan, misalnya makan dengan tenang agar bibir atau lidah tidak tergigit. Luka di kedua tempat itu lambat penyembuhannya sehingga mudah terkena infeksi bakteri atau kuman di mulut. Pastikan gigi dan mulut selalu terawat, berkumurlah dengan antiseptik jika ada gangguan sariawan, serta hindari stres.

Perbanyak pula sayuran dan buah-buahan karena banyak mengandung vitamin C, B2, B5, dan asam folat yang sangat bermanfaat mencegah sariawan. [sehatnews.com]

0 komentar:

Posting Komentar